Ada tiga tahapan pertumbuhan anak yang perlu diketahui oleh para orang tua. Ketiga tahapan tersebut adalah fase pertama ketika anak lahir hingga usia 7 tahun, fase usia 7-14 tahun, dan fase 15 tahun ke atas.
Hal ini disampaikan Dr Syeikh Ahmed El Maghrebi ketika berbicara di seminar online yang diselenggarakan Bidang Perempuan Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP PKS) Inggris Raya, pada Kamis malam, 26 Februari.
“Masing-masing fase punya karakteristik tersendiri dan berhasil tidaknya membesarkan anak tergantung juga dengan pemahaman orang tua atas fase-fase itu,” ungkap Dr Maghrebi.
Pengajar dan konsultan parenting dari Aberdeen, Skotlandia, ini menjelaskan ‘tema utama’ fase pertama adalah bermain. Di fase ini juga anak secara aktif akan meniru orang tua, yang berperan sebagai panutan (role model).
Pade fase kedua, ada pihak-pihak lain yang mewarnai pertumbuhan anak, yaitu sekolah dan guru.
“Tema utama fase ini adalah disiplin. Anak belajar baik dan salah, apa yang boleh dan yang tidak. Jadi setelah banyak bermain di fase pertama, di fase kedua ini anak belajar norma dan nilai,” kata Dr Maghrebi.
Pada fase ketiga, Dr Maghrebi menuturkan, orang tua lebih berperan sebagai teman atau sahabat anak.
“Sangat penting bagi anak untuk merasa nyaman saat berbicara dengan orang tua. Dengan begitu anak bisa secara terbuka mengatakan kalau ia melakukan kekeliruan misalnya,” ujar Dr Maghrebi.
Di fase ini, orang tua harus bijak ketika diberi tahu oleh anak bahwa sang anak telah melakukan kesalahan.
“Reaksi marah atau langsung memberi hukuman bisa berakibat buruk. Di antaranya anak mungkin tidak lagi percaya dengan orang tua. Setidaknya anak tak lagi nyaman berbicara secara jujur kepada orang tua,” kata Dr Maghrebi.
Rumah yang kondusif
Dalam kesempatan ini Dr Maghrebi menekankan perlunya suasana rumah yang kondusif. Di dalam rumah tidak boleh ada pertengkaran, tidak boleh ada teriakan atau emosi marah dari orang tua.
“Jangan rusak suasana rumah. Ciptakan suasana yang tenang. Isi rumah dengan cinta dan kejujuran. Ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kuat, baik dari sisi mental maupun intelektual,” katanya.
Sementara itu ketua PIP PKS di Inggris Raya, Hendri Lucky, mengatakan anak adalah generasi penerus bangsa dan peradaban. Anak juga dan merupakan amanah dari Yang Maha Kuasa.
“Oleh sebab itu pendidikan anak sangat perlu mendapat perhatian kita apalagi di zaman sekarang ini dengan teknologi informasi yang sudah sedemikian maju,” kata Hendri.
“Seminar ini diadakan oleh Bidang Perempuan PIP PKS di Inggris sebagai bagian dari program kepedulian PKS untuk terus melayani masyarakat di manapun berada,” pungkas Hendri.
Seminar ini disiarkan secara langsung melalui radio internet yang didengarkan oleh peserta dari sejumlah negara, di antaranya Indonesia, Australia, Jerman, dan dari dalam Inggris. (*)
Leave a Reply