KUALA LUMPUR (31/10) – Pre
siden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengingatkan para kader dan simpatisan untuk terus mengasah kompetensi agar pada saatnya siap menjadi pemimpin.
“Kader dan simpatisan yang berhasil kuliah atau bekerja di luar negeri adalah kaum elit karena tak banyak yang punya kesempatan seperti itu. Jadi asah terus menerus kompetensi masing-masing. Sehingga saat amanah datang maka para kader memang siap menjadi pemimpin,” kata Sohibul Iman saat memberi pembekalan di pembukaan Musyawarah Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Malaysia di Kuala Lumpur, Sabtu (31/10/2015).
Doktor lulusan Jepang ini bahkan menegaskan bahwa kader jangan sampai menjadi sosok yang membawa bendera partai sejak awal kehadirannya, namun gagal menunjukkan profesionalitasnya dalam perannya di dunia kerja dan masyarakat.
“Kader PKS harus berusaha menjadi SDM unggul. Jadilah referensi di mata masyarakat karena terbukti profesionalitasnya. Sehingga pada saatnya kader menunjukkan preferensi politik, maka pilihannya itu akan menjadi rujukan masyarakat dan umat,” tambah Sohibul Iman.
Mantan wakil ketua DPR ini juga mengingatkan para kader jangan menjadi seperti orang yang berpenyakit rabun dekat. Sosok kader yang hanya melihat apa yang harus diraih besok hari, sementara dakwah adalah proyek jangka panjang.
“Bagi kader PKS yang terpenting adalah menyiapkan profesionalitas agar siap menerima kepemimpinan. Bukan sebaliknya yang memikirkan posisi kepemimpinan namun lalai mengasah kompetensi. Sehingga saat amanah datang akhirnya kepemimpinannya tidak bisa optimal,” tambah Sohibul Iman.
PKS saat ini berusaha menerapkan sistem kepemimpinan yang berdasarkan fungsi atau function based leader yang tidak memfokuskan gerakan dakwah pada posisi di struktur partai. PKS mulai belajar dari pengalaman selama 16 tahun yang hanya berkonsentrasi di struktural dan kini mulai mendukung penuh kontribusi kader dan simpatisan di medan kultural.
Sebelumnya saat membuka acara Musyawarah PIP PKS Malaysia, Sohibul Iman mengajak para kader bersyukur. Saat ini PKS memiliki eksistensi 6-7% komposisi fraksi di DPR dan perolehan suara partai politik nasional.
“Kita juga harus terus menginstrospeksi diri meski sebagian pengamat menyatakan bahwa nilai intrinsic peran PKS lebih besar dibandingkan nilai nominal suara yang berhasil diperoleh,” ingat Sohibul Iman.
Berdasarkan hasil Munas PKS beberapa bulan lalu, PKS ingin naik kelas dari partai politik papan tengah menjadi partai politik papan atas. Di Munas ke-4 itu PKS menetapkan perolehan suara sebanyak 12%.
Saat ini di sebagian wilayah, perolehan suara PKS masih di bawah 10 persen terutama di Indonesia Timur yang perolehan suaranya masih di bawah tujuh persen.
Keterangan Foto: Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman (kanan) saat memberi pembekalan di pembukaan Musyawarah Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) PKS Malaysia di Kuala Lumpur, Sabtu (31/10/2015).
Leave a Reply